Waktu
adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Seiring berjalannya waktu
maka berjalan pula kehidupan. Waktu akan terus berjalan maju kedepan tanpa bisa
kembali kebelakang. Oleh karena itu banyak orang yang menganggap waktu
merupakan hal yang berharga. Ada istilah yang timbul dimasyarakat yang
bunyinya, “waktu adalah uang”. Dengan istilah tersebut, orang termotivasi bahwa
membuang buang waktu sungguh merupakan hal yang sia – sia. Mereka akan dengan
bersemangat terus bekerja dengan keras dalam pekerjaannya. Padahal kita tahu,
hidup ini bukan hanya soal perkerjaan saja. Masih banyak hal yang harus
dikerjakan seiring dengan waktu selain hanya memburu uang.
Terbalik
dengan pekerja yang memegang teguh istilah “waktu adalah uang”, banyak
mahasiswa dewasa ini yang kehilangan kontrol waktu untuk dirinya sendiri.
Mereka kebanyakan sibuk dengan kehidupan diluar kewajibannya sebagai seorang
mahasiswa. Mungkin memang tidak semua mahasiswa, tetapi sebagian mahasiswa mengaku
kurang bisa mengontrol waktunya untuk belajar. Bahkan seorang teman mengatakan
dengan candaannya, ”Masuk universitas itu susah, jadi nikmati saja dulu waktu
kita di universitas. Jangan buru – buru lulus”. Padahal jika ditelaah kembali
dengan lulus cepat berarti dapat mengurangi beban biaya yang dikeluarkan untuk
kuliah dan dengan bersungguh - sungguh mungkin bisa lulus dengan predikat cumlaude.
Penting
bagi seorang mahasiswa untuk bisa mengontrol waktunya. Kapan mereka harus
memenuhi kewajibannya sebagai seorang mahasiswa, dan kapan baginya untuk
memenuhi haknya sebagai manusia yang mempunyai kehidupan diluar kuliahnya.
Dengan mengontrol waktunya, bukan tidak mungkin seorang mahasiswa dapat lulus
dengan cepat dan mendapat predikat lulus dengan pujian namun tetap dapat
bersosialisasi dan jalan – jalan bersama teman – temannya. Dan masih banyak hal
yang dapat mereka lakukan jika mereka dapat mengontrol waktunya dengan baik.
Ada cerita tentang dua
orang sahabat. Mereka berdua merupakan salah satu mahasiswa pergururan tinggi
swasta di Bandung. Dari semester pertama mereka bersama menempuh perkuliahan
walaupun berbeda kelas. Namun ada perbedaan yang mencolok diantara keduanya,
yaitu salah satu dari mereka selalu pulang lebih awal selepas perkuliahan selesai
dan yang satu lagi langsung menghabiskan waktunya untuk hanya sekedar nongkrong
dan menghabiskan waktu dengan teman yang lainnya. Ditengah – tengah perkuliahan
sekitar semester 5 atau 6, temannya yang selalu pulang lebih awal itu tiba –
tiba memdapatkan nilai yang kurang baik untuk satu mata kuliahnya dan
diharuskan mengulang tahun depan. Dan sahabatnya justru terus mendapat nilai
bagus dan lulus dengan tepat waktu. Setelah ditelusuri, ternyata temannya yang
selalu pulang lebih awal itu, setelah pulang kuliah dilanjutkan dengan bermain
bersama teman – teman se-gengnya yang lain bahkan sampe seharian. Tugas -
tugasnya terabaikan dan bahkan esoknya terkadang tidak dapat hadir di
perkuliahan karena telat bangun dan kecapaian. Terbalik dengan temannya yang suka
nongkrong dan menghabiskan waktu dengan teman yang lainnya. Dia bisa me-menej
waktu yang dia punya agar dapat menghabiskan waktu dengan teman - temannya
namun kewajibannya sebagai mahasiswa juga dapat terpenuhi.
Dari ilustrasi diatas,
seorang yang dapat mengontrol dengan baik waktunya tidak akan kehilangan haknya
sebagai manusia untuk bersosialisasi dengan manusia lainnya tanpa mengabaikan
kewajibannya. Oleh karena itu, mengontrol waktu bagi seorang mahasiswa menjadi
penting jika mereka ingin mencapai kesuksesan baik dalam pemenuhan kewajibannya
sebagai seorang mahasiswa serta dalam menjalankan haknya sebagai manusia yang
punya kehidupan lain selain perkuliahannya.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar