Jumat, 20 Januari 2012

" Sebuah Pesan Untuk Disampaikan "



 " Sebenarnya saya ingin mengatakan satu hal yang selama ini saya pendam dari anda. Satu hal yang mungkin di luar dugaan anda. Bahwa sadar atau tidak, saya hanyalah bayangan semu yang tercipta dari halusinasi anda yang berkembang cepat dalam pikiran yang memberikan efek nyata dalam kehidupan anda. Saya adalah bagian lain dari diri anda sendiri. Saya merasakan apa yang anda rasakan, saya mengalami apa yang anda alami, dan semua tentang anda adalah tentang saya juga. "   




     " Selamat malam dan selamat menikmati istirahat anda. Jika anda butuh sesuatu anda tinggal memanggil saya. " / " Terima kasih banyak. Maaf saya telah banyak merepotkan anda ? " / " Tidak apa, anda tidak perlu berterima kasih pada saya karena saya senang bisa membantu anda. Lagipula itu sudah menjadi kewajiban saya untuk membantu anda. " / " Benarkah ? Baiklah kalau begitu. Namun tetap saja saya juga harus berterima kasih pada anda atas bantuan anda selama ini. Apa anda tidak mau mampir untuk sekedar minum dengan saya ? " / " Akan sangat menyenangkan pastinya, tapi malam ini sudah terlalu larut. Mungkin lain kali. " / " Baiklah kalu begitu. Sampai bertemu besok ? " / " Ya, selamat malam ? " / " Selamat malam. "

     " Pagi ? Bagaimana tidur anda ? Anda terlihat sangat nyenyak tadi. " / " Selamat pagi. Ya, tadi tidurku benar - benar nyenyak sekali. Anda sendiri bagaimana ? " / " Saya sedikit bermimpi buruk semalam. Saya jadi tidak bisa tidur dengan nyenyak. Tapi itu semua hanya bunga tidur semata, tidak perlu dipikirkan. " / " Benarkah anda tidak apa - apa ? Apa anda ingin menceritakan sesuatu pada saya ? " / " Saya tidak apa - apa. Hanya saja mimpi buruk semalam sepertinya terasa begitu nyata. Tapi sudahlah lupakan saja. Anda akan berangkat ke sekolah kan pagi ini ? Saya siapkan air dan pakaian anda dulu ya ? " / " Yasudah kalau itu mau anda. Tapi saya pasti akan selalu bersedia jika anda ingin berbagi cerita dengan saya. Dan terima kasih, tapi untuk pagi ini saya ingin menyiapkan air dan pakaian seragam saya sendiri, bolehkah ? " / " Ya, terima kasih banyak. Suatu saat saya pasti akan bercerita kepada anda. Dan tentu saja anda boleh melakukannya. " / " Saya akan berada disamping anda jika saat itu tiba. Baiklah, terima kasih. "

     " Anda telah pulang rupanya. Bagaimana sekolah anda tadi ? " / " Seperti biasa, tugas yang kembali menumpuk dan ocehan guru tentang kelakuan baik saya di sekolah. " / " Bagitu. Pasti menyenangkan dapat bersekolah dan bertemu banyak teman - teman. " / " Ya, begitulah. Tapi anda tidak perlu bersedih. Jika anda ingin bertukar dengan saya juga tidak apa - apa. " / " Tidak, tidak perlu. Itu hanya sebuah angan - anganku saja, tidak lebih. Tapi kenapa anda terlihat muram. Ada yang menggangu pikiran anda ? " / " Tapi lain kali, anda harus mencobanya ya. Oh, tidak. Hanya saja ada sedikit pikiran yang mengganggu saya. " / " Apa itu ? Anda ingin membaginya pada saya ? " / " Sebenarnya saya terpikirkan perkataan anda tadi pagi, tentang mimpi buruk anda. " / " Tentang mimpi buruk saya ? " / " Ya, saya merasakan ada yang tidak beres dengan saya dan saya merasa ada hubungannya dengan mimpi buruk anda. Entah dari mana pemikiran itu datang, tapi itulah yang saya rasakan sekarang. " / " Mungkin anda kecapaian. Jadi anda merasa begitu, " / " Ya mungkin begitu. Saya mau beristirahat dulu saja, rasanya saya tidak enak badan. Sampai nanti. " / " Ya, itu lebih baik. Semoga anda bisa beristirahat dengan nyaman. Sampai nanti. "


Jumat, 06 Januari 2012

Sendiri

 
"setiap aku berusaha,mengalihkan pandanganku
disaat itu kau ‘kan beri,kasih yang aku dambakan."
 - Sherina -


Kembali lagi pada buku catatan kecilku.
Dimana aku bisa mencurahkan segala isi hatiku padanya.
Sedih memang tat kala aku membutuhkan jawaban.
Aku harus mencarinya sendiri.
Karena...
Mana mungkin sebuah buku bisa menjawab pertanyaan.
Tapi aku tidak pernah mengeluhkan itu.
Bagiku...
Dengan catatan kecil ini sudah tahu masalahku saja.
Itu sudah sangat membantu.
Rasanya beban di pundakku ini berkurang.
Saat aku menuliskan isi hatiku padanya.

Memang aku akui.
Saat ini aku sudah tidak memiliki siapa - siapa.
Semua telah hilang.
Pergi entah kemana.
Aku hanya bisa duduk di depan meja tulisku ini.
Ditemani catatan kecilku.
Padahal aku ingat ketika dulu, aku mempunyai banyak teman disampingku.
Mereka selalu bercanda dan tertawa bersama.
Akupun memiliki keluarga yang bahagia.
Ayah, Ibu, Kakak, dan Aku.
Mereka sangat menyayangiku.
Aku merasa sangat senang ketika aku berada di sekeliling mereka.

Sampai suatu hari.
Entah kenapa, tiba - tiba semua terasa gelap.
Aku tak bisa merasakan apapun.
Seluruh tubuhku terasa berat dan sulit sekali untuk digerakkan.
" Tolong, tolong aku. Ibu, Ayah, siapapun tolong aku ? "
Aku berusaha berteriak sekuat tenaga.
Namun rasanya sia - sia.
Tak satupun orang menghampiri dan mendengar.
Akupun tersadar bahwa teriakkanku itu memang tak berbunyi.
" Ada apa denganku ? Apa yang terjadi ? "

Beberapa lama kulewati.
Waktu demi waktu terasa begitu cepat kulalui.
Aku tetap saja tak merasakan apapun.
Namun penglihatanku yang dulu gelap.
Perlahan menunjukan terang walau samar.
Akupun kini dapat melihat sebuah ruangan kosong.
Berisikan tempat tidur, sebuah meja tulis dan sebuah catatan kecilku.
Entah dimana aku, yang pasti aku kini sendiri.
Ayah, Ibu, Kakak dan teman - temanku.
Entah bagaimana kurasakan hilang.

Hai catatan kecil.
Sudah berapa banyak kutuliskan keluh kesahku padamu.
Dan...
Sudah berapa kali ku pikirkan sebuah jawaban.
Tentang, apa yang kurasakan kini.
Tetap saja tidak bisa menjelaskan apapun.
Semua menghilang.
Semua pergi dariku.
Aku kini sendiri.

Rabu, 04 Januari 2012

entah "Hitam" entah "Putih"

" ..entah yang mana, entah siapa, entah mengapa, dan entah apa.. "


aku terlahir bukan untuk membedakan, tetapi aku terlahir dengan perbedaan.
kehidupanku adalah pemberi kesan berbeda dari satu, dua dan lainnya.
aku bukanlah pembatas, aku tidak terbatas.
aku merupakan kreasi, aku pun terbiasa dengan seni.

aku adalah warna.
warna yang memudar atau dipudarkan.
warna yang terang, atau diterangkan.

aku adalah warna yang terlupa.
aku tidak berbaur dengan warna lainnya.
tidak ada warna di dunia ini yang bisa mengubahku seutuhnya, tak terkecuali engkau.

aku adalah warna yang tak bisa diam.
aku selalu berbaur dengan warna - warna lain.
aku dapat beradaptasi dengan warna apapun, terkecuali engkau.

aku bukanlah kata - kata namun bisa menegaskan kata.
aku menunjukan ekspresi.
aku memberi materi.

terkadang aku disangkutpautkan dengan kegelapan dan cahaya,
baik atau buruk,
benar atau salah.

apapun itu, aku adalah aku.
warnaku adalah warnaku.
aku dan warnaku.
entah hitam entah putih.

Senin, 02 Januari 2012

" Thanks to the Sun "

selamat pagi matahari..
apa kabarmu hari ini ?
semoga kau telah terjaga untuk memberi kehidupan pada kami..
memberi kehangatan pada tubuh kami..
apalagi sang hujan kembali turun..
memberi suasana dingin pagi ini..
tapi kau telah berbaik hati pada kami..
kau hangatkan dingin pagi ini..
menyegarkan suasana dan menyejukan udara..
memberi semangat pada kami..
tuk memulai rutinitas hari ini..
terima kasih..

hai matahari..
bagaimana harimu ? menyenangkan ?
kami harap kau tidak kelelahan hari ini..
terima kasih karena kau telah bersabar..
kau tetap memberi kami kehangatan..
sepanjang hari ini kau tetap berjuang..
melawan panasnya tubuhmu..
demi memberi kehidupan pada kami..
dan apa yang kau berikan senja ini..
terlalu indah bagi kami..
kau nampak cantik di ufuk sana..
jinggamu menghangatkan suasana..
menghilangkan semua lelah kami hari ini.
terima kasih..

sampai jumpa besok matahari..
semoga kau tidak bosan..
tuk tetap memberi kami kehidupan esok hari..
memberi kami kehangatan dan semangat..
agar kami dapat menjalani rutinitas kami..
semoga kau tetap mau bersabar demi kami..
dan kau kembali terbit pagi nanti..

hai bulan ? hai bintang ?
apa kau mau menggantikan matahari..
tuk menemaniku malam ini..

Minggu, 01 Januari 2012

Hujan

" Kau ingat, saat itu kita duduk berdua dengan canda dan tawa kita bersama
disana kala menunggu hujan reda. "


Gemericik air terdengar seperti alunan nada indah
Bunga bunga seakan menari dibuatnya
Bahagia kurasa
Menikmati suasana hujan bersamamu

Dingin yang menyelimuti udara seakan sirna
Tawamu, senyumanmu, candamu
Berbaur dengan suara angin yang berhembus
Dan dentingan air yang berjatuhan
Sungguh menyenangkan kala itu
 
Namun
Kini semua telah berubah
Kau tak lagi berada disampingku
Hujan yang dulu menyenangkan
Kini dingin dan sepi

Hujan
Aku merindukannya


In this rain, i'll tell you a truth about something in my heart and my mind.
I LOVE YOU