Kamis, 22 Desember 2011

Matahari dan Bumi



     "...kau ingat ketika itu kita berjalan berdampingan, kita lewati waktu mencapai tujuan indah kita bersama..."




  
     Pada suatu waktu, ketika matahari dan bumi sedang melakukan kewajibannya sebagai penopang kehidupan manusia yang tinggal di bumi, bumi bercerita kepada matahari tentang perasaannya.


Bumi       : '' Wahai matahari, alangkah nikmatnya jika aku menjadi dirimu yang hanya berotasi di satu tempat, sedangkan aku harus berjalan memutar dan mengelilingimu. ''

Matahari : '' Justru aku iri kepada kau dan planet'' yang mengelilingiku. Kau mungkin berpikir aku tidak merasakan panasnya api yang menyelimutiku ini. Rasanya sangat tidak menyenangkan, tapi aku tidak pernah mengeluh. "


Bumi        : " Tapi tetap saja, aku ingin sepertimu juga planet'' yang lain, yang hanya tinggal berputar dan mengelilingimu, sedangkan aku selain tugas itu, aku juga harus memberi kehidupan yang layak kepada manusia yang tinggal denganku. ''

Matahari : '' Ya, bersabarlah kawan. Itu memang sudah kewajiban kita. Kita yang telah mempunyai tugas masing''. Jangan sampai kau lalai dalam mengerjakannya. "

Bumi        : '' Aku bukan ingin lalai atau tidak mau mengerjakan tugasku sebagai Bumi, tetapi apa yang telah kuperbuat untuk memberi kehidupan yang layak bagi kehidupan manusia itu berbanding terbalik dengan apa yang mereka lakukan untukku. Mereka sama sekali tidak pernah puas dan bersyukur akan apa yang mereka dapatkan. "

Matahari : " Memang apa saja yang telah mereka lakukan terhadapmu ? ''

Bumi        : '' Aku telah memberinya pepohonan yang tinggi nan rindang untuk melindungi mereka dari teriknya sinarmu, namun mereka memotongnya dan terus memotongnya sampai habis tanpa ditanam kembali pucuk, tunas ataupun akarnya hanya untuk dijual ke sesamanya agar ia mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Lalu mereka membangun gedung'' perusahaan untuk memproduksi barang yang juga bahan bakunya mereka ambil dariku, namun sisa sampah dan limbahnya mereka buang kepadaku dan mencemariku, asap tebal yang merusak lapisan ozon, limbah kimia yang mencemari air sungai sampai ke laut, juga sampah yang menggunung yang membuat bau yang tidak sedap. Dan masih banyak lagi yang mereka lakukan yang mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk menceritakannya padamu. ''

Matahari : '' Lalu apa yang kau lakukan untuk meperingatkan mereka ? ''

Bumi        : '' Sudah banyak yang kucoba lakukan untuk memperingatkan mereka, namun tetap saja mereka melakukan kerusakannya lagi dan lagi. Seperti : Kubuat sedikit getaran pada permukaan agar terjadi longsor di hutan yang mereka coba gunduli agar mereka tidak kembali kesana. Namun tetap saja mereka meneruskan perbuatannya itu dan mereka berhasil menggunduli hutanku itu. Lalu, kuberi mereka bencana gempa untuk mengingatkan mereka agar mereka tidak lagi lupa siapa yang telah menciptakan mereka dan yang menciptakan apa'' yang mereka cintai di permukaan sana. Namun mereka tidak peduli, dan berbuat seenaknya kembali setelah itu. ''

Matahari : '' Jadi karena itu kau mengeluhkan perasaanmu padaku. Aku bisa mengerti jika begitu. Lalu kenapa kau tidak hancurkan saja sekalian semua makhluk yang demikian keji itu ?''

Bumi        : '' Aku tak kuasa melakukannya, karna aku melihat tidak semua manusia seperti itu. Masih ada juga segelintir manusia yang peduli terhadapku dan juga sekelilingnya. Mereka yang selalu bersyukur dan peduli terhadapku. Itu membuatku tak kuasa untuk menghancurkannya ''

Matahari : '' Lalu bagaimana denganmu ? Apa kau akan diam saja kau dirusak terus menerus oleh mereka ? ''

Bumi        : '' Mungkin aku harus bersabar sedikit, aku hanya akan terus memberi peringatan kepada mereka yang berbuat kerusakan. Dan aku akan berharap semoga segelintir orang itu bisa meyadarkan saudara''nya yang berbuat kerusakan itu agar mereka tidak melakukannya lagi. ''

Matahari : '' Sebetulnya menurutku kau itu terlalu baik menanggapi kelakuan mereka, namun jika itu maumu, aku akan mendukung sepenuhnya. Aku akan ada jika kau ingin bercerita kembali. Namun jika kau berubah pikiran dan kau tidak bisa bertahan dan tidak bisa memaafkan kelakuan mereka lagi, aku akan membantumu membinasakan mereka semua tanpa ampun. Aku akan menemanimu kawan. ''

Bumi        : '' Terima kasih kawan, tapi aku akan melakukannya sendiri jika mereka tetap tidak bisa merubah kelakuannya yang merusak itu. Semoga saja mereka bisa berubah. ''

Matahari : '' Baiklah kalo begitu. ''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar